MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“GEOSTRATEGI INDONESIA”
Dosen Pengampu:
Asri Arinilasari, M.Pd.



Disusun Oleh :
Yunda Fitriyah (183211008)
Salsabila Dwi Febriyanti (183211010)
Aidil Gufran (183211020)
Sastila Calista Sumbayak (183211029)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
FAKULTAS ADAB DAN BAHASA
PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS
TAHUN 2018/2019
BAB 1
PEMBAHASAN
Pengertian Geostrategi
Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat. Bagi bangsa Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Pernyataan dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan fundamental geostrategi Indonesia, yang merupakan sumber hukum dasar negara.
Berdasarkan pengertian tersebut maka berkembangnnya geostrategi Indonesia sangat terkait erat dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang terbentuk dari berbagai macam etnis, suku, ras, golongan, agama bahkan terletak dalam teritorial yang terpisahkan oleh pulau-pulau dan lautan. Selain itu hal itu terwujud karena adanya proses sejarah, nasib serta tujuan untuk mencapai martabat kehidupan yang lebih baik. Dengan kata lain, menurut Notonagoro terbentuknya bangsa Indonesia merupakan proses persatuan ‘monopluralis’. Oleh karena itu, Indonesia memiliki prinsip-prinsip nasionalisme yaitu :
Kesatuan Sejarah, yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam suatu proses sejarah, sejak zaman prasejarah, Sriwijaya, Majapahit, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan sampai proklamasi 17 Agustus 1945, dan kemudian membentuk bangsa dan negara Indonesia.
Kesatuan Nasib, yaitu segenap unsur bangsa berada dalam suatu proses sejarah yang sama dan mengalami nasib yang sama, yaitu dalam penderitaan penjajahan dan kebahagian bersama.
Kesatuan Kebudayaan, yaitu beraneka ragam kebudayaan tumbuh dan berkembang dan secara bersama-sama membentuk puncak-puncak kebudayaan nasional Indonesia.
Kesatuan Wilayah, yaitu segenap unsur bangsa Indonesia berdiam disegenap wilayah teritorial yang dalam wujud berbagai pulau, dengan lautannya, naum merupakan satu kesatuan wilayah tumbah darah negara dan bangsa Indonesia.
Kesatuan Asas Kerokhanian, yaitu adanya kesatuan ide, tujuan, cita-cita dan nilai-nlai kerokhanian yang secara keseluruhan tersimpul dalam dasar filosofis negara Indonesia Pancasila.
Dapat pula dikatakan bahwa geostrategi Indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi geografi Indonesia untuk tujuan politik, dan hal itu secara rinci dikembangkan dalam pembangunan nasioanal. Berdasarkan pengertian tersebut, maka geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia.

Konsep Geostrategi Indonesia
Upaya menjaga keuletan dan keutuhan bangsa, negara Indonesia memilki konsep geostrategi sebagai  berikut:
Geostrategi Indonesia pertama kali digagaskan oleh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD) Bandung pada tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang terumus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh komunis.
Lembaga Ketahanan Nasional pada tahun 1965 mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: bahwa goestrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, pengembangan kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, hambatan, tantangan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal.
Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasioanal terus melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi wilayah.

Fungsi Geostrategi
Geostrategi Indonesia mempunyai fungsi dalam daya tangkal. Dalam konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek:
Ketahanan pada aspek ideologi.
Ketahanan dalam aspek politik.
Ketahaanan pada aspek ekonomi.
Ketahaanan pada aspek sosial.
Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan.
Fungsi geostrategi nasional Indonesia secara umum adalah sebagai daya tangkal dari berbagai bentuk ancaman yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi, politik, keamanan dan berbagai bentuk ancaman lain yang dapat mengancam terhadap keutuhan NKRI yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang memicu terjadinya konflik, sepatutnya dihadapi dengan mengeluarkan berbagai kebijakan geostrategi sebagai langkah keamanan atau perlindungan terhadap ancaman yang terjadi potensi hilangnya wilayah wilayah yang menjadi konflik.


Pengaruh Aspek Ketahanan Nasioanal terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Ketahanan nasional juga memberikan dampak terhadap ketahanan negara, karena cangkupan ketahanan nasioanal juga menyangkut relasi antar berbagai Negara atau hubungan Internasional, apalagi dalam era global seperti ini, Negara Indonesia tidak mampu secara absolut menentukan otoritas kebijakan bangsanya sendiri melainkan senantiasa berkaitan dengan bangsa lain ketika dalam pergaulan internasional, Dari adanya relasi internasional yang dengan sedirinya lambat laun dapat mempengaruhi kedinamisan di berbagai sapek seperti aspek politik, social, ekonomi, social dan budaya, dan pertahanan dan keamanan bangsa indonesia. Disinilah peran Ketahanan Nasioanal dalam mengantisipasi dan menfilter hal apapun yang dapat mempengaruhi ketahnanan bangsa Indonesia.

Pengaruh Aspek Ideologi
Aspek ideology jika di kaji dalam sistem kebangsaan merupakan suatu ide, keyakinan, gagasan, kepercayaan, yang sistematis dan menyeluruh yang menyangkut bidang politik, social, keagamaan dan kebudayaan. Maka ideology Negara dalam arti cita-cita negara atau cita- cita yang menjadi basis seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan sebagai asas kerohanian. Menurut Notonagoro  ideology mempunyai dua ciri pokok :
Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
Ideology dapat mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan dan dilestarikan kepada generasi berikutnya.
Dalam politik dunia, ideology yang sangat besar  peranannya dalam dekade ini adalah liberlalisme, komunisme dan keagamaan, dalam problematika ini bangsa Indonesia menghadapi berbagai berbagai benturan kepentingan ideologis yang saling Tarik menarik, terutama banyak kalangan aktifis politik yang menjadi budak ideology asing, sehingga berbagai aktivitasnya dapat berimplikasi terhadap ideology Indonesia. oleh karenanya untuk membangun ketahanan bangsa Indonesia harus mempunyai tujuan yang jelas yang berasaskan ideology bangsa sendiri(pancasila).
Untuk mewujudkan ketahanan nasional dibidang ideology secara setrategis, maka ideology tersebut harus terealisasikan dengan baik dalam aktivitas individu dalam berbangsa dan bernegara, oleh karena itu ideology dalm konsep pengamalanya dapat di himpun menjadi dua point pokok:
Aktualisasi secara objektif: yaitu pelaksnann ideology dalam bidang kenegaraan, yang dapat di wujudakan dalam Undang-Undang Dasar Negara serta segala kebijakan dan pemyelengaraannya.
Aktualisasi yang subjektif: aktualsisasi ideology Negara dalam kehidupan perorangan yang menyimbolkan sikap , prilaku, dan kperibadian bermasyarakat berbangsa dan bernegara.


Pengaruh Aspek Ekonomi
Bangsa Indonesia memilki sistem prekonomian sendiri yang telah di tegakkan oleh para pendiri bangsa yang berasaskan kekeluargaan dan kebersamaan sebagaimana dalam paasl 33 UUD 945, yang memberikan penjelasan bahwa sistem perokonomian Indonesia berdasarkan asas kekeluargaan, bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh Negara dan diperkunakan oleh sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat. Namun problematika yang sedang di hadapi Indonesia dalam bidang ekonomi adalah arus ekonomi global, dan ketertinggalan bangsa Indonesia dari Negara-negara maju seperti, Amerika, Inggris dan Perancis.
Tantangan global ini yang sedang di hadapi Indonesia pada masa sekarang, sebagaimana pendapat Nom Cromsy kejahatan kebanyakan korporasi dalam melanggar HAM yang merusak lingkungan dan menguras kekayaan Negara berkembang memang sulit di jangkau oleh hukum dan politik dari Negara yang menjadi korban globalisasi. Apalagi di Negara berkembang seperti indonesi, kecendrungan globalisasi ekonomi yang menagkibatka kesenjangan kaya-miskin antar Negara menjadi menjadi semakin tajam . James K.Galbierth berpendapat bahwa kesenjangan social ekonomi di jaman globalisasi adalah sebuah perfect crime.
Sejalan dengan pendapat diatas, menutur Marthin Kor, penglolaaan global tidak begitu fair, berbagai  keputusan dan operasioanlnya penuh dengan bias sistematik yang menguntunkan Negara kaya dan merugikan Negara berkembang, seperti;
Negara kaya dapat mempertahnkan pajak impor yang tinggi beserta kuota untuk product-product tertentu yang pada giliranya dapatt memblokir impor dari Negara berkembang.
Dipertahankan proteksi tinggi bagi sector pertanian di Negara maju, sementara Negara berkembang di tekan untuk membuka pasar mereka.
Jika ditinjau dalam kondisi ekonomi  Indonesia, perusahan asing besar hampir telah menguasai prekonomian Indonesia, sekitar 70% perusahan yang ada di Indonesia di dominasi oleh asing, sedangkan 40% nya milik lokal.hal ini di sebabkan oleh adanya pasar bebas dan investasi besar besaran   besar-besaran dari Negara maju ke Negara berkembang yang ingin mendapat laba yang lebih banyak dari pada modal yang di keluarkan. Seprti Freeport, Soros, dll.
Untuk mengatasi problamtika ekonomi global, pencapaiyan tingkat kethanan ekonomi dapat di lakukan dengan cara:
Sistem ketahanan Negara Indonesia di arahkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Struktur ekonomi di mantapkan secara seimbang dan di mantapkan dalam keselarasan dan keterpaduan antara skctor pertanian,perindustrian dan jasa.
Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya senantiasa dilaksanakan dengan memperthatikaan keseimbangan dan keserasian pembanguanna antar wilayah dan sector.
Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perokonomian nasional.



Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Poros kehidupan berbangsa dan Negara tidak lepas dari yang namanya interaksi social, istilah social budaya merujuk kepada dua segi kehidupan bersama yaitu segi  kemasyarkatan  dan kebudayaan.

Kemasyarakatan
Dalam memnhi kebutuhanya manusia butuh berinterkasi dengan sesamnya, dengan katalain bermasyarakat. Akan tetapi kerjasama itu akan berjalan  baik dalam tertib sosial budaya srta didalam wadah organisasi sosial. Organisasi sosial ini  meupakan produk sosial budaya sekaligus merupakan wadah perwujudan dan pertumbuhan kebudayaan.
Di dalam organi sosial manusi hidup berklompo  yang  mengembangkan norma sosila meliputi kehidupan normative, status dan klompok sosial yang berfungsi untuk mewujudkan kesamaan tujuan.

Kebudayaan
       Kebudayan merupakan cara hidup manusia yang tampak pada tingkah laku atau habitual paea anggotanya. Kebudayaan mencangkup dua unsur pokok material dan non material. Pengertian sosial budaya, kebudayaan tercipta oleh banyak factor, lingkungan alam, lingkungan sejarah, dan  psikologisnya.. Masyarakat budaya membentuk ideology, ekonomi, keagamaan dll.

Dapat ditarik kesimpulan dari penjabaran diatas bahwa sosial budya adalh: kondisi masyarkat (bangsa)yang mempunyai nilai nilai dalam kehidupan masyarkat berbangsa dan bernegara yang dilandasi yang di landasi falsafah  Negara kesatuan Indonesia.
Ketahanan di bidang sosial budaya di maksud untuk mengambarkan kondisi dinamis masyarakat atau suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan pengembangan kekuatan nasioanal di dalam mengahdapi ancaman, ganguan, hambatan, dan tantangan dari dalam maupun dari luar maupunlangsung dan tidak langsung.
Wujud ketahanan biidang sosial budaya suatu bangsa dapat dilihat dalri pola kehidupan masyarkatna, dalam membentu kehidupan sosial budaya yang hakiki bangsa Indonesia  haruus berpeoman terhadap apa yang telah menajdi ideology dasar yaitu pancasila.

Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan mengerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegasi dan terkoordinasi, yang diadakan oleh pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai inti pelaksana.
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam baik langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara. Dengan kata lain, adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, suatu perjuangan rakyat semesta, dalam mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin , terintegrasi dan terkoordinasi, untuk menjamin kelangsungan sistem keamanan nasional (dulu dikenal dengan sishankamrata) yang ditandai dengan:
Pandangan Bangsa Indonesia Tentang Perang dan Damai. Bangsa Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan semua bangsa di dunia serta tidak menghendaki terjadinya sengketa bersenjata ataupun perang. Oleh karena itu, bangsa Indonesia berhasrat dalam setiap penyelesaian pertikaian baik nasional mauoun internasional selalu mengutamakan cara-cara damai. Walaupun cinta damai, namun lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya. Bagi bangsa Indonesia, perang adalah jalan terakhir yang terpaksa harus ditempuh untuk mempertahankan ideologi dan dasar negara Pancasila, kemerdekaan dan kedaulatan negara Republik Indonesia serta keutuhan bangsa.
Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Landasan idiilnya adalah Pancasila, landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945, dan landasan visionalnya adalah wawasan nusantara. Pertahanan dan keamanan adalah hak dan kewajiban bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah, terpeliharanya keamanan nasional dan tercapainya tujuan nasional.
Dalam rangka mewujudkan postur kekuatan hankam yang memiliki kemampuan daya bendung dan daya tangkal yang tinggi terhadap kemungkinan ancaman dari luar dibutuhkan anggaran yang sangat besar, di sisi lain kita dihadapkan kepada berbagai keterbatasan. Dengan mengacu kepada negara-negara lain yang membangun kekuatan hankam melalui pendekatan misi yaitu hanya untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi, barangkali konsep ”standing armed forces” secara proporsional dan seimbang perlu dikembangkan dengan susunan kekuatan pertahanan keamanan negara (hankamneg) yang meliputi :
Perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang merupakan kekuatan TNI yang selalu siap dan yang dibina sebagai kekuatan cadangan serta bala potensial yang terdiri atas Polri dan rakyat terlatih (Ratih) sebagai fungsi perlawanan rakyat (Wanra)
Perlawanan tidak bersenjata yang terdiri atas rakyat terlatih (Ratih) dengan fungsi ketertiban umum (Tibum), perlindungan rakyat (Linra) keamanan rakyat (Kamra) dan perlindungan masyarakat (Linmas).
Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai dengan bidang profesinya dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.
Prinsip ketahanan pada aspek pertahanan dan keamanan di Indosia dapat di rumuskan sebagai berikut  :
Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela Negara, yang berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaraan Siskamnas (Sishankamrata) untuk menjamin kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara republik Indonesia yang berdasarkan filsafat Pancasila dan landasan konstitusional UUD 1945.
Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan mengamankan kedaulatan Negara merupakan suatu kehormatan dami martabat bangsa dan Negara. Karena itu, pertahanan dan keamanan harus diselenggarakan dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri.

Adapun untuk mencapai tujuan tersebut langkah kongret yang bisa dilakukan di Negara Indonesia adalah:
   
Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan demi kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin segenap lapisan masyarakat Indonesia.
Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin dihasilkan oleh industri dalam negeri harus ditingkatkan kemampuannya.
Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan harus diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati Hak Asasi Manusia (HAM), dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai. Kelangsungan hidup dan perkembangan hidup bangsa memerlukan dukungan manusia-manusia yang bermutu tinggi, tanggap, tangguh, bertanggung jawab, rela berjuang dan berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan golongan dan pribadi.
Apabila setiap warga Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa, sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul serta dapat mengeliminir pengaruh tersebut, Ketahanan Nasional Indonesia akan berhasil. Perwujudan Ketahanan Nasional memerlukan satu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan yang disebut Politik dan Strategi Demikianlah letak pentingnya pengaruh aspek pertahanan dan Keamanan nasional, terutama kea rah terwujudnya masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran. Hal ini menjadi sangat penting sekali terutama pada kondisi bangsa Indonesia yang sedang melakukan reformasi di berbagai bidang dan kondisi bangsa yang sedang mengalami krisi multidimensional dewasa ini. Hakikat tujuan reformasi pada akhirnya adalah perbaikan nasib bangsa agar menjadi lebih sejahtera, makmur, tentram, aman, dan damai.



Pengaruh Aspek Politik Terhadap Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Sejalan dengan pengertian ketahanan nasional secara umum, maka pengertian ketahanan nasional bidang politik adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan potensi nasional menjadi kekuatan nasional, sehingga dapat menangkal dan mengatasi segala kesulitan dan gangguan yang dihadapi oleh negara baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri adalah kehidupan kenegaraan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam suatu sistem. Unsur-unsur politik dalam negeri :
Struktur politik merupakan wadah penyaluran kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah pengkaderan pimpinan nasional
Proses politik merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang puncaknya terselenggara melalui pemilu.
Budaya politik merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban yang dilaksanakan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik maupun kegiatan politik yang sesuai dengan disiplin nasional.
Komunikasi politik adalah suatu hubungan timbale balik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di mana rakyat merupakan sumber aspirasi dan sumber pimpinan nasional.
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri :
Sistem negara yang berdasarkan hukum dan tidak bersifat absolut;
Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat;
Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat dan tetap berada dalam lingkup dasar filsafat Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara;
Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat, dan antarkelompok / golongan dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan kepentingan nasional.

Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa. Politik luar negeri merupakan bagian dari strategi politik nasional suatu negara yang berbeda dengan politik luar negeri negara lain.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

Ketahanan pada aspek politik luar negeri:
Hubungan luar negeri ditujukan untuk lebih meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang atas dasar saling menguntungkan, meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri, memantapkan persatuan bangsa dan keutuhan NKRI.
Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang dan atau dengan negara maju sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Peranan Indonesia dalam membina dan mempererat persahabatan dan kerjasama antar bangsa yang saling menguntungkan perlu terus diperluas dan ditingkatkan.
Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui promosi, peningkatan diplomasi dan lobi internasional, pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa serta kegiatan olah raga.
Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji denga seksama agar secara dini dapat diperkirakan terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabitlitas nasional serta menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional.
Langkah bersama negara berkembang untuk memperkecil ketimpangan dan ketidakadilan dengan negara industri maju perlu ditingkatkan dengan melaksanakan perjanjian perdagangan internasioal serta kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan internasional.
Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui penggalangan dan pemupukan solidaritas dan kesamaan sikap serta kerjasama internasional dengan memanfaatkan berbagai forum regional dan global.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan secara menyeluruh terhadap sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat agar dapat menjawab tantangan tugas yang dihadapinya. Disamping itu, perlu ditingkatkan aspek-aspek kelembagaan dan sarana penunjang lainnya
Perjuangan bangsa Indoesia di dunia yang menyangkut kepentingan nasional seperti melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak warga negara Indonesia di luar negeri perlu ditingkatkan.









                BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat.
Berdasarkan pengertian tersebut maka berkembangnnya geostrategi Indonesia sangat terkait erat dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang terbentuk dari berbagai macam etnis, suku, ras, golongan, agama bahkan terletak dalam teritorial yang terpisahkan oleh pulau-pulau dan lautan.

Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk saran bisa kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan masalah yang telah dijelaskan.


DAFTAR PUSTAKA
LenteraK. 2016. “Pengertian Politik Luar Negeri”. Makalah Online. https://lenterakecil.com/pengertian-politik-luar-negeri/. Diakses pada tanggal 9 Maret 2019, pukul 17.42.
Christine, Elisa Julia. 2017. “ Ketahanan Pada Aspek Politik”. Makalah Online. https://elisajuliac.blogspot.com/2017/12/ketahanan-pada-aspek-politik.html.  Diakses pada tanggal 9 Maret 2019, pukul 17.50.
Kaelan. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: PARADIGMA.
Sulaiman. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh.
Perwita, Anak Agung Banyu, dkk. 2013. Pengantar Kajian Strategi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rais, Amin. 2018. Selamatkan Indonesia. Yogyakarta: PPSK Press.





Komentar